Ilmu Budaya Dasar & Hikmah Kehidupan Dalam Kisah Novel




Rangkuman Novel Serta Hikmahnya


Manusia dan Kegelisahan 

 Dilan, Kamu dimana??!!
Ada telepon umum tidak jauh dari situ, yaitu didepan halaman gedung GGM(Gelanggang Generasi Muda). Aku langsung telepon ke rumah Dilan sambil menangis, tetapi yang mengangkat Bi Diah dan katanya, dia baru mendapat telepon dari kepolisian bahwa Dilan ditahan di kantor polisi.
Hah???!!!
Aku tidak percaya dengan apa yang kudengar. Serta-merta pikiranku semakin tambah kacau! Bingung bagaimana harus memahami situasi itu.
Napasku terperangkap didalam dadaku. Aku berdiri di sana dengan gemetar dan shock. Seluruh tubuhku lemas. Aku betul-betul berantakan sampai akhirnya memutuskan untuk pulang naik angkot.

Dalam kisah diatas, dapat dilihat kegelisahan dari tokoh bernama Milea yang mengkhawatirkan tokoh bernama Dilan.Rasa gelisah tersebut tercipta karena adanya rasa kasih sayang dan perduli dari tokoh Milea kepada Dilan. Karena apabila memiliki rasa sayang dan cinta terhadap sesama manusia, maka kita akan perduli terhadap nasib orang yang kita sayangi.

(dikutip dari Novel Dilan Bagian Kedua : "Dia Adalah Dilanku Tahun 1991", Penulis : Pidi Baiq, Penerbit : Pastel Books).


Manusia dan Penderitaan

Tak lama dari itu, aku telepon ke rumah Dilan untuk nanya nomor telepon Bunda di Karawang. Ketika Bi Diah memberinya, langsung segera kutelepon Bunda.
Aku bicara dengan Bunda sambil menangis : 
"Hmm.. soal Dilan ya?" tanya Bunda. Dia sudah tahu rupanya.
Aku diam, rasanya susah sekali mau bicara. Aku hanya bisa menangis.
Wati datang dan duduk disampingku membiarkan aku bicara dengan Bunda sambil memijit bahuku.
"Silahkan nangis dulu, Nak" kata Bunda. "Jangan dipendam".
Tangisanku malah makin menjadi.
"Ibumu ada?" tanya Bunda kemudian.
Aku diam, kudengar Bunda menghela nafas bagai sedang melepaskan rasa gundah karena ikut merasakan kesedihanku dan juga bingung.

Dalam kutipan tersebut dapat terlihat bagaimana penderitaan yang disebabkan oleh tokoh Dilan terhadap toko Milea dan Bunda. Membuat Milea serta Bunda merasa kecewa,sedih atas perbuatan yang dilakukan Dilan. Tokoh Milea dan Bunda harus melewati penderitaan dalam bentuk kesedihan dan kekecewaan atas perbuatan yang menyebabkan Dilan sampai harus ditahan di kantor polisi.

(dikutip dari Novel Dilan Bagian Kedua : "Dia Adalah Dilanku Tahun 1991", Penulis : Pidi Baiq, Penerbit : Pastel Books).

Manusia dan Tanggung Jawab

 Dilan, Kamu dimana??!!
Ada telepon umum tidak jauh dari situ, yaitu didepan halaman gedung GGM(Gelanggang Generasi Muda). Aku langsung telepon ke rumah Dilan sambil menangis, tetapi yang mengangkat Bi Diah dan katanya, dia baru mendapat telepon dari kepolisian bahwa Dilan ditahan di kantor polisi.
Hah???!!!
Aku tidak percaya dengan apa yang kudengar. Serta-merta pikiranku semakin tambah kacau! Bingung bagaimana harus memahami situasi itu.
Napasku terperangkap didalam dadaku. Aku berdiri di sana dengan gemetar dan shock. Seluruh tubuhku lemas. Aku betul-betul berantakan sampai akhirnya memutuskan untuk pulang naik angkot.

Tak lama dari itu, aku telepon ke rumah Dilan untuk nanya nomor telepon Bunda di Karawang. Ketika Bi Diah memberinya, langsung segera kutelepon Bunda.
Aku bicara dengan Bunda sambil menangis : 
"Hmm.. soal Dilan ya?" tanya Bunda. Dia sudah tahu rupanya.
Aku diam, rasanya susah sekali mau bicara. Aku hanya bisa menangis.
Wati datang dan duduk disampingku membiarkan aku bicara dengan Bunda sambil memijit bahuku.
"Silahkan nangis dulu, Nak" kata Bunda. "Jangan dipendam".
Tangisanku malah makin menjadi.
"Ibumu ada?" tanya Bunda kemudian.
Aku diam, kudengar Bunda menghela nafas bagai sedang melepaskan rasa gundah karena ikut merasakan kesedihanku dan juga bingung.

Dari 2 kutipan tersebut juga dapat dilihat Manusia serta Tanggung Jawab atas perbuatan yang telah dilakukan. Karena tokoh Dilan melakukan tindak yang melanggar hukum, maka tokoh Dilan harus mempertanggung jawabkan perbuatan nya di kantor polisi sesuai dengan hukum yang berlaku.

(dikutip dari Novel Dilan Bagian Kedua : "Dia Adalah Dilanku Tahun 1991", Penulis : Pidi Baiq, Penerbit : Pastel Books).

Manusia dan Keindahan

"Sekarang mohon ikutilah kalimat yang saya ucapkan dalam bahasa Arab" Kata Habib Ali Abdillah.
"Asyahadu Ala.." ucap Habib Ali dengan lembut. 
Charlotte menyimak dengan baik, lalu mengikutinya "Asyahadu Ala.." Getaran di dada Charlotte mempengaruhi suaranya. Ia menjadi begitu emosional.
"Ilaha.." lanjut Habib Ali.
Charlotte mengikutinya "Ilaha..".
"Ilallahu.." Charlotte merasa begitu terharu, Ia sedikit terisak, suaranya bergetar.
"Wa Asyahadu..." ucap Habib Ali.
"Wa Asyahadu..." Charlotte mengikuti.
"Anna.."
"Anna.." Suara Charlotte terdengar semakin dalam.
"Muhammadan Abduhu.." Habib Ali melanjutkan ucapannya.
"Muhammadan Abduhu.." Suara Charlotte terisak.
"Wa Rasulluhu.."
"Wa Rasulluhu.."

Charlotte mengakhirinya dengan sempurna.
"Allahuakbar! Subhanallah.." Bersahut-sahutan suara orang yang ada dalam ruangan tersebut.

Kutipan diatas merupakan keindahan suasana yang terjadi ketika Charlotte melakukan proses menjadi mualaf yaitu dengan membaca syahadat. Sangat menyentuh hati dan begitu indah momen yang diciptakan oleh proses Charlotte menjadi mualaf.

(dikutip dari Novel MAHDAVI "Ratu Yang Bersujud", Penulis : MAHDAVI, Penerbit : Republika).

Manusia dan Pandangan Hidup

Beberapa orang mencemooh dan menyoraki Charlotte saat ia maju mendekat menuju microphone. Suara-suara cemoohan itu terutama berasal dari kelompok Joana dan kawan-kawan nya. Moderator yang melihat situasi tersebut kemudian menyuruh kepoada para audiens untuk tenang.

Charlotte berdiri dengan anggun, dengan penuh rasa tenang. Ia telah memakai hijab, sebagai bagian dari rasa cintanya kepada Tuhan serta komitmen nya kepada islam. Wajahnya begitu lembut, dengan pandangan yang terjaga. Karisma seorang ratu seolah menjelma dalam dirinya.

"Selamat siang semuanya ,Assalamualaikum bagi kaum muslim, dan salam sejahtera untuk kita semua. Perkenalkan nama saya Chadija Maryam, saya adalah seorang mualaf, sebutan bagi orang yang telah menerima Islam.

Dari kutipan diatas dapat dilihat pandangan hidup tokoh Charlotte (Chadija Maryam) yang tadinya memeluk agama non-muslim, berubah menjadi muslim. Bahkan Charlotte (Chadija Maryam) sudah mengenakan hijab yang merupakan salah satu bukti cinta nya terhadap Allah dan komitmen untuk memeluk agama serta pandangan hidup Islam.

(dikutip dari Novel MAHDAVI "Ratu Yang Bersujud", Penulis : MAHDAVI, Penerbit : Republika).


Manusia dan Harapan

Charlotte membaca buku panduan shalat dengan cermat. Ia perhatikan setiap halaman dengan detail, terutama sesi shalat beserta dengan ilustrasinya.Ia berharap supaya dapat sesegera mungkin dapat melakukan gerakan shalat lima waktu dengan baik. Kadang Ia terlihat menggerakan tangannya sendiri dan mencoba gerakan seminimal mungkin mengikuti ilustrasi di buku tersebut. Charlotte sudah hafal surat Al-Fatihah dan beberapa bacaan rukun shalat.

Dari kutipan diatas Charlotte sangat berharap supaya Ia dapat sesegera mungkin melakukan ibadah dengan baik dan benar. Charlotte sangat antusias mempelajari shalat secara detail, hal tersebut Ia lakukan hanya untuk mengharapkan ridho dari Yang Maha Esa.

(dikutip dari Novel MAHDAVI "Ratu Yang Bersujud", Penulis : MAHDAVI, Penerbit : Republika).

Manusia dan Keadilan

"Sebelum agama Islam hadir, poligami sebenarnya juga sudah ada. Pada saat itu bahkan raja-raja zaman dahulu memiliki selir yang tidak terhitung jumlah nya" ucap Lale. 
Ia melanjutkan "Di kalangan masyarakat biasa, bahkan wanita dianggap sebagai benda, seperti harta kekayaan yang dapat dibeli semaunya. Bahkan, pada saat itu laki-laki dapat mengawini hingga 20 wanita sekaligus."
"Begitu ya?" gumam Charlotte.
"Namun setelah Islam hadir, Islam memberikan perempuan hak yang seimbang dan adil sepertinya dengan kaum pria. Islam hadir dengan membawa harapan bagi tegaknya keadilan, perempuan bukanlah lagi benda. Tapi perempuan merupakan mitra untuk kaum lelaki. Rasulullah bersabda bahwa Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim dan muslimah. Ini bukti bahwa perempuan memiliki hak meraih pendidikan yang sama dengan kaum pria."

Kutipan diatas menjelaskan tentang keadilan untuk kaum wanita dan perbandingan dengan zaman dahulu dimana wanita tidak dihargai, sementara dalam Islam wanita sangat dihargai dan memberikan hak yang adil seperti halnya kaum pria.

(dikutip dari Novel MAHDAVI "Ratu Yang Bersujud", Penulis : MAHDAVI, Penerbit : Republika).


MKDU ILMU BUDAYA DASAR

Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya Dasar adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang nilai, kebudayaan dan perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari.  Menurut Soelaeman, M. Munandar , Ilmu budaya dasar atau basic humanities tidaklah identik dengan the humanities­ atau pengetahuan budaya yang mencakup keahlian filsafat dan seni yang dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang keahlian seperti seni sastra, seni tari, seni rupa, dan lain-lain.
Latar belakang Ilmu Budaya Dasar dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut :
  1.      Kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam        berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan (primodial) kesukuan dan kedaerahan.
  2.     Proses pembangunan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga     dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini akan timbul     konflik dalam kehidupan.     
  3.     Kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik               dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini                   merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi negatif akibat           dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.
Perdebatan terhadap berbagai masalah budaya ini dilakukan dengan menggunakan berbagai pengetahuan budaya (the humanities), baik dengan menggunakan suatu keahlian (disiplin) ataupun dengan menggunakan pendekatan berbagai keahlian (interdisipliner). 
Tujuan Ilmu Budaya Dasar
  1.     Mengenal lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya saja
  2.     Mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain
  3.     Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup
  4.     Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia
  5.     Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran       perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya         
  6.     Memiliki penglihatan yang jelas pemikiran serta yang mendasar serta mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan     ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya
  7.     Sebagai calon pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin ilmu tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan                 sebagai disiplin ilmu yang kaku
  8.     Sebagai jembatan para saran yang berbeda keahliannya lebih mampu berdialog dan lancar dalam berkomunikasi dalam             memperlancar pelaksanaan pembangunan diberbagai bidang mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang                     membangun serta mampu memenuhi tuntutan perguruan tinggi khususnya Dharma pendidikan
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
  1.      Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya mcrupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapal didekati          dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) di dalam              pengetahuan budaya, maupun sccara gabungan (anlar bidang) bcrbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
  2.     Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-           masing zaman.

Ilmu Budaya Dasar Merupakan Pengetahuan Tentang Perilaku Dasar-Dasar Dari Manusia
Unsur-unsur kebudayaan :1. Sistem Religi/ Kepercayaan
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian hidup
6. Peralatan dan teknologi
Fungsi, Hakekat dan Sifat Kebudayaan Fungsi Kebudayaan
Fungsi kebudayaan adalah untuk mengatur manusia agar dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak dan berbuat untuk menentukan sikap kalau akan berbehubungan dengan orang lain didalam menjalankan hidupnya.
Fungsi kebudayaan yaitu :
  1.      Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompok
  2.     Wadah untuk menyakurkan perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya
  3.     Pembimbing kehidupan manusia
  4.     Pembeda antar manusia dan binatang
Hakekat Kebudayaan
  1.      Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
  2.     Kebudayaan itu ada sebelum generasi lahir dan kebudayaan itu tidak dapat hilang setelah generasi tidak ada
  3.     Kebudayan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
  4.     Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang memberikan kewajiban kewajiban
Sifat kebudayaan
1. Etnosentis
2. Universal
3. Alkuturasi
4. Adaptif
5. Dinamis (flexibel)
6. Integratif (Integrasi)
Aspek-aspek kebudayaan1. Kesenian
2. Bahasa
3. Adat Istiadat
4. Budaya daerah
5. Budaya Nasional
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses perubahan kebudayaan faktor-faktor pendorong proses kebudayaan daerah1. kontak dengan negara lain
2. sistem pendidikan formal yang maju
3. sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju
4. penduduk yang heterogen
5. ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
Faktor-faktor penghambat proses perubahan kebudayaan

1.faktor dari dalam masyarakat
* betambah dan berkurangnya penduduk
* penemuan-penemuan baru
* petentangan-pertentangan didalam masyarakat
* terjadinya pemberontakan didalam tubuh masyarakat itu sendiri
2. faktor dari luar masyarakat
* berasal dari lingkungan dan fisik yang ada disekitar manusia
* peperangan dengan negara lain
* pengaruh kebudayaan masyarakat lain

Sumber
Buku : MKDU : Ilmu Budaya Dasar Penulis : Widyo Nugroho dan Achmad Muchji

Komentar

Postingan Populer